Karawang dalam dimensi budaya (Sejarah Kabupaten Karawang)
10:22 AM
Add Comment
1.
Asal
Usul nama Karawang
2.
Riwayat
Singkat kabupaten Karawang
Pasca runtuhnya Kerajaan
Pajajaran, berdiri kerajaan Sumedang Larang, dengan rajanya Prabu Gerusan Ulin,
keturunan dari sunan Gunung Jati (Syech Sarip Hidayatullah) pusat pemerintahan
Sumedang Larang di Dayeuh Luhur, membawahi daerah Sumedang Galuh, Limbangan
Sukakerta dan Karawaang.
Pada
tahun 1608 Prabu Geusan Uli wafat, digantikan putranya bernama Ranggagempol
Kusumadinata dari Permasuri Harismaya keturunan Madura, pada masa pemerintahan
Ranggagempol Kusumadinata ini Sumedang Larang di serahkan kepada Mataram. Yang
saat itu raja Mataraam bernama Sultan Agung. Sejak saat itu Sumedang Larang
berubah nama menjadi Priyangan ( diserahkan tanpa sarat). Karena Karawang
berada dibawah kekuasaan sumedang larang maka dengan sendirinnya Karawang
berada di bawah kekuasaan Mataram.
Pada tahun 1624, Rangga gempol
kusuma dinata wafat, sebagai gantinya Sultan Agung mengangkat raden Ranggagede
putra prabu Geusan Ulin dari Nyi Mas Gedeng Waru. Rangga gempol II putra
Ranggagempol Kusumadinata yang seharusnya menerima tahta kerajaan sumedang
larang, merasa sakit hati karena di angkatnya Ranggagede oleh Sultan Agung.
Ranggagempol II meminta pertolongan kepada Sultan Banten agar dapat menaklukan Sumedang Larang,
dengan imbalan apabila Sumedang Larang dapat ditaklukkan sultan Banten maka
seluruh wilayah kekuasaan Sumedang Larang termasuk Karawang akan di serahkan
kepada sultan Banten. Sultan Banten mengirim pasukannya ke wilayah Karawang,
dipimpin pangeran Agung, bermarkas di sepanjang kali Citarum dan pusatnya di
udug-udug (Kuta Tandingan).
Mendengar
masuknya perajurit banten ke Karawang, sultan Agung mengutus Surengrono (Arya wirabasa
dari Mojo Agung, untuk membebaskan wilayan negara agung (Karawang)) dari
pengaruh Banten dan VOC. Sesampainya di Karawang, Arya Wirabasa tidak langsung
mengusir perajurit banten, Wirabasa mengatur strategi dengan membangun 3 desa
yaitu Desa Waringinpitu (Telukjambe sekarang), Desa Parakan Sapi di Kecamatan
panngkalan ( desa tersebut sekarang terendam bangunan jati luhur), dan desa
Adiarsa ( wilayah kecamatan karang kota sekarang). Kemudian wirabasa membuka
sebuah lahan-lahan persawahan dan gudang-gudang beras. Karena perjuangan raden
wirabasa telat memberikan lapooran kepada sultan Agunng, maka oleh sultan agung
mengutus Raden Wiraperbangsa dari Kerajaan Galuh untuk mengusir perajurit
banten yang di pimpin pangeran Pager Agung, pasukan Pager Agunng dapat di
tuntas oleh Raden wiraperbangsa, sebagai balasannya wiraperbangsa di angkat
menjadi Wedana ( Setingkat Bupati) Karawang denga gelarAdipati kertabumi III dan di beri hadiah
cindra mata berupa keris bernama “karongsinjang” sebelum dapat melaksanakan
tugasnyasebagai bupati Karawang adipati wiraperbangsa keburu wafat di galuh,
Tugasnya digantikan oleh putranya raden singaperbangsa dengan gelar Adipati
Kertabumi IV.
Menurut
piagan Kandang Sapi Gede, Sultan Agung langsung mengangkat dua bupati, yaitu
Raden Adipati Wirabasa dengan wilayah kekuasaan Waringinpitu, Parakan Sapi.
Sedangkanan Raden adipati Singaperbangsa dengan wilayah kekuasaan Tanjungpura
ke wilayah utara Karawang. Titimangsa yang terkandung dalam pelat kuning Kandan
Sapi Gede yaitu tanggal 10 Mulud tahun alif, hari rabu tanggal 10 Rabiul awal
tahun 1043 H, bertepatan dengan 14 September 1633 masehi, pada hitungan tahun
jawa/ saka hari rabu tanggal 10 mulud tahun 1555.Tanggl tersebut yang kemudian
di jadikan dasar hari jadi kabupaten Karawang. (asrip daerah kabupaten
Karawang)
3.
Kabupaten
Karawang Sekarang
Luas
kabupaten Karawang 173.753 Ha, sama dengan 1.737,53 Kilometer Persegi.
Dengan ketinggian 0-50 mdpl (didaerah
pantai) di dataran tinggi yaitu gunung sangga buana, denga ketinggian 1241 mdpl (atlas dunia2001:24)
Batas-batas
Kabupaten Karawang
·
Sebeleh
utara laut jawa.
·
Sebelah
timur berbatasan denga kabupatean
subang.
·
Sebelah
tenggara berbatansan dengan
·
Sebelah
selatan barat berbatasan denga Kabupaten Bogor.
·
Sebelah
selatan berbatsan dengan Kabupaten Cianjur.
·
Sebelah
barat berbatasan dengan kabutaten bekasi.
Kecamatan
yang ada di wilayah Karawang
Pada
tahun 1994 kabupaten Karawang memiliki 12 kecamatan. Tahun 1998 berkembang
menjadi 18 kecamatan. Penambahan 6 kecamatan itu masing-masing Kecamatan
LemahAbang, Kecanatan Tempuran, Kecamatan Pakisjaya, Kecamatan Cibuaya,
Kecamatan Tirtamulya dan Kecamatan Tirtajaya.
Tahun
2003, dari 18 kecamatan dikembangakan lagi menjadi 25 kecamatan, 7 kecamatan
baru yaitu Cilamaya dibagi menjadi 2 yaitu Kecamatan Cilamya Kulon dan
Kecamatan Cilaamya Wetan, Kecamatan Banyusari pengembangan dari jatisari,
Kecamatan Kota Baru pengembangan dari Cikampek, sedangkan Kecamtan Kuta
Waluyadan Kecamatan Jayakerta pengembangan dari kecamatan Rengasdengklok. Tahun
2005 kecamatan di Karawang di kembangan lagi menjadi 30 kecamatan. Diantara
kecamatan itu ada beberapa kecamatan yang memiliki nilai sejarah, diantaranya
Kecamatan Rengasdengklok sebagai tempat perundingan Soekarno dan Moch. Hatta
(Perintis kemerdekaan dengan para pejuang kemerdekaan lainnya yati SOekarni dan
Yusuf Koento, unsur pemuda mahasiswa dan tentara PETA (Pembela Tanah Air) untuk
memplokramirkan kemerdekaan Indonesia, sebagai bukti sejarah adanya tugu
kebulatan tekad yang berada di dusun Bojong Tugu Rengasdengklok.
Desa
cibalong Rawagede kecamatan rawamwerta, terkenal dengan tragedi pembantaian
berdarah 481 orang rakyat oleh tentara kompeni belanda. Kecamatan Cikampek
sebagai basis pertahanan para pejuang kemerdekaan, terkenaldengan peristiwa
Cikampek, desa warung bambu, gugurnya lektol Surotokunto, Lektol Surutokunto
gugus setela menghadiri perundingan laskar-laskar kemerdekaan untuk menghadapi
belanda, bukti peninggalan heroik di warung bambu terdapat monumen Surotokunto.
Sebagai
daerah strategis pada masa perjuangan Kabupaten Karawang, dijadikan tempat
berkumpulnya para pejuang Kemerdekaan RI, Karawang adalah markas perjuangan
laskar-laskar jawa barat dan jakarta.
0 Response to "Karawang dalam dimensi budaya (Sejarah Kabupaten Karawang)"
Post a Comment
Silakan berkomentar sesuai dengan isi artikel. berkomentarlah dengan kata yang sopan, no SARA, no spam, no P*RN.