-->

Karawang dalam dimensi budaya (Sejarah Kabupaten Karawang)



    1.      Asal Usul nama Karawang

Karawang berasal dari bahasa sunda Ka-Rawa-An. Artinya tempat yang terdiri dari rawa-rawa. Bukti yang memperkuat pendapat tersebut adalah sekarang masih banyak daerah-daerah yang memakai nama depan rawa  diantaranya Rawagede, Rawamerta, Rawasikut, Rawacula,Rrawasari, Rawagabus, Rawagempaol dll. Sedangkan menurut sumber buku Portugis (1512-1522) nama Karawang diambil dari nama Carafan yaitu nama kafilah-kafilah orang Portugis yang waktu itu membuat pelabuha-pelabuhan di sekitar muara sungai Citarum yang menjorok ke pedalaman yang oleh mereka dinamakan Carafan. Juga pada masa itu Karawang merupakan jalur lalu lintas yang menghubungkan kerajaan pakuan pajajaaran yang berpusat di Bogor dengan kerajaan galuh pakuan yang berpusat di Astana Gede Kawali Kabupaten Ciamis, lama kelamaan Carafan berubah menjadi Karawang.



     2.      Riwayat Singkat kabupaten Karawang
Pasca runtuhnya Kerajaan Pajajaran, berdiri kerajaan Sumedang Larang, dengan rajanya Prabu Gerusan Ulin, keturunan dari sunan Gunung Jati (Syech Sarip Hidayatullah) pusat pemerintahan Sumedang Larang di Dayeuh Luhur, membawahi daerah Sumedang Galuh, Limbangan Sukakerta dan Karawaang.
Pada tahun 1608 Prabu Geusan Uli wafat, digantikan putranya bernama Ranggagempol Kusumadinata dari Permasuri Harismaya keturunan Madura, pada masa pemerintahan Ranggagempol Kusumadinata ini Sumedang Larang di serahkan kepada Mataram. Yang saat itu raja Mataraam bernama Sultan Agung. Sejak saat itu Sumedang Larang berubah nama menjadi Priyangan ( diserahkan tanpa sarat). Karena Karawang berada dibawah kekuasaan sumedang larang maka dengan sendirinnya Karawang berada di bawah kekuasaan Mataram.

Pada tahun 1624, Rangga gempol kusuma dinata wafat, sebagai gantinya Sultan Agung mengangkat raden Ranggagede putra prabu Geusan Ulin dari Nyi Mas Gedeng Waru. Rangga gempol II putra Ranggagempol Kusumadinata yang seharusnya menerima tahta kerajaan sumedang larang, merasa sakit hati karena di angkatnya Ranggagede oleh Sultan Agung. Ranggagempol II meminta pertolongan kepada  Sultan Banten agar dapat menaklukan Sumedang Larang, dengan imbalan apabila Sumedang Larang dapat ditaklukkan sultan Banten maka seluruh wilayah kekuasaan Sumedang Larang termasuk Karawang akan di serahkan kepada sultan Banten. Sultan Banten mengirim pasukannya ke wilayah Karawang, dipimpin pangeran Agung, bermarkas di sepanjang kali Citarum dan pusatnya di udug-udug (Kuta Tandingan).
Mendengar masuknya perajurit banten ke Karawang, sultan Agung mengutus Surengrono (Arya wirabasa dari Mojo Agung, untuk membebaskan wilayan negara agung (Karawang)) dari pengaruh Banten dan VOC. Sesampainya di Karawang, Arya Wirabasa tidak langsung mengusir perajurit banten, Wirabasa mengatur strategi dengan membangun 3 desa yaitu Desa Waringinpitu (Telukjambe sekarang), Desa Parakan Sapi di Kecamatan panngkalan ( desa tersebut sekarang terendam bangunan jati luhur), dan desa Adiarsa ( wilayah kecamatan karang kota sekarang). Kemudian wirabasa membuka sebuah lahan-lahan persawahan dan gudang-gudang beras. Karena perjuangan raden wirabasa telat memberikan lapooran kepada sultan Agunng, maka oleh sultan agung mengutus Raden Wiraperbangsa dari Kerajaan Galuh untuk mengusir perajurit banten yang di pimpin pangeran Pager Agung, pasukan Pager Agunng dapat di tuntas oleh Raden wiraperbangsa, sebagai balasannya wiraperbangsa di angkat menjadi Wedana ( Setingkat Bupati) Karawang denga  gelarAdipati kertabumi III dan di beri hadiah cindra mata berupa keris bernama “karongsinjang” sebelum dapat melaksanakan tugasnyasebagai bupati Karawang adipati wiraperbangsa keburu wafat di galuh, Tugasnya digantikan oleh putranya raden singaperbangsa dengan gelar Adipati Kertabumi IV.
Menurut piagan Kandang Sapi Gede, Sultan Agung langsung mengangkat dua bupati, yaitu Raden Adipati Wirabasa dengan wilayah kekuasaan Waringinpitu, Parakan Sapi. Sedangkanan Raden adipati Singaperbangsa dengan wilayah kekuasaan Tanjungpura ke wilayah utara Karawang. Titimangsa yang terkandung dalam pelat kuning Kandan Sapi Gede yaitu tanggal 10 Mulud tahun alif, hari rabu tanggal 10 Rabiul awal tahun 1043 H, bertepatan dengan 14 September 1633 masehi, pada hitungan tahun jawa/ saka hari rabu tanggal 10 mulud tahun 1555.Tanggl tersebut yang kemudian di jadikan dasar hari jadi kabupaten Karawang. (asrip daerah kabupaten Karawang)


    3.      Kabupaten Karawang Sekarang
Luas kabupaten Karawang 173.753 Ha, sama dengan 1.737,53 Kilometer Persegi. Dengan  ketinggian 0-50 mdpl (didaerah pantai) di dataran tinggi yaitu gunung sangga buana, denga  ketinggian 1241 mdpl (atlas dunia2001:24)

Batas-batas Kabupaten Karawang
·         Sebeleh utara laut jawa.
·         Sebelah timur berbatasan denga   kabupatean subang.
·         Sebelah tenggara berbatansan dengan
·         Sebelah selatan barat berbatasan denga Kabupaten Bogor.
·         Sebelah selatan berbatsan dengan Kabupaten Cianjur.
·         Sebelah barat berbatasan dengan kabutaten bekasi.

Kecamatan yang ada di wilayah Karawang

Pada tahun 1994 kabupaten Karawang memiliki 12 kecamatan. Tahun 1998 berkembang menjadi 18 kecamatan. Penambahan 6 kecamatan itu masing-masing Kecamatan LemahAbang, Kecanatan Tempuran, Kecamatan Pakisjaya, Kecamatan Cibuaya, Kecamatan Tirtamulya dan Kecamatan Tirtajaya. 


Tahun 2003, dari 18 kecamatan dikembangakan lagi menjadi 25 kecamatan, 7 kecamatan baru yaitu Cilamaya dibagi menjadi 2 yaitu Kecamatan Cilamya Kulon dan Kecamatan Cilaamya Wetan, Kecamatan Banyusari pengembangan dari jatisari, Kecamatan Kota Baru pengembangan dari Cikampek, sedangkan Kecamtan Kuta Waluyadan Kecamatan Jayakerta pengembangan dari kecamatan Rengasdengklok. Tahun 2005 kecamatan di Karawang di kembangan lagi menjadi 30 kecamatan. Diantara kecamatan itu ada beberapa kecamatan yang memiliki nilai sejarah, diantaranya Kecamatan Rengasdengklok sebagai tempat perundingan Soekarno dan Moch. Hatta (Perintis kemerdekaan dengan para pejuang kemerdekaan lainnya yati SOekarni dan Yusuf Koento, unsur pemuda mahasiswa dan tentara PETA (Pembela Tanah Air) untuk memplokramirkan kemerdekaan Indonesia, sebagai bukti sejarah adanya tugu kebulatan tekad yang berada di dusun Bojong Tugu Rengasdengklok.

Desa cibalong Rawagede kecamatan rawamwerta, terkenal dengan tragedi pembantaian berdarah 481 orang rakyat oleh tentara kompeni belanda. Kecamatan Cikampek sebagai basis pertahanan para pejuang kemerdekaan, terkenaldengan peristiwa Cikampek, desa warung bambu, gugurnya lektol Surotokunto, Lektol Surutokunto gugus setela menghadiri perundingan laskar-laskar kemerdekaan untuk menghadapi belanda, bukti peninggalan heroik di warung bambu terdapat monumen Surotokunto.

Sebagai daerah strategis pada masa perjuangan Kabupaten Karawang, dijadikan tempat berkumpulnya para pejuang Kemerdekaan RI, Karawang adalah markas perjuangan laskar-laskar jawa barat dan jakarta.



Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Karawang dalam dimensi budaya (Sejarah Kabupaten Karawang)"

Post a Comment

Silakan berkomentar sesuai dengan isi artikel. berkomentarlah dengan kata yang sopan, no SARA, no spam, no P*RN.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel